unik

hot

info

igo

Apakah anda suka?

Ketentuan Lebaran Idul Fitri Tahun 2012 :Artikel Terbaru Bahrul Ulum Dot Com

Sabtu, 18 Agustus 2012

Ketentuan Lebaran Idul Fitri Tahun 2012 :Artikel Terbaru Bahrul Ulum Dot Com

Link to Bahrul Ulum Dot Com

Ketentuan Lebaran Idul Fitri Tahun 2012

Posted: 17 Aug 2012 09:47 PM PDT

Penentuan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2012 M / 1433 H

Hari ini adalah Insya Allah hari terakhir bulan Ramadhan 2012. Menunggu keputusan pemerintah untuk penetapan 1 Syawal 1433 H / 2012 M, yang akan diumumkan malam nanti tanggal 18 Agustus 2012. Sambil menunggu keputusan penetapan hari raya Idul fitri 2012, saya coba cari informasi di media internet , dan menemukan sebuah sumber utnuk ketetapan lebaran tahun 2012 yang Insya Allah terpercaya. yang ada disini : http://rri.co.id/index.php/detailberita/detail/27780#.UC8cFqnN-B0

Meskipun Jamaah Tarekat Naqsabandiyah menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI dengan berlebaran. Hal ini disebabkan pada Jumat 17 Agustus, mereka melaksanakan Shalat Idul Fitri 1433 H. Menurut pimpinan tarekat ini, Syafri Malin Mudo, berdasarkan kepercayaan yang mereka anut, 1 Syawal 1433 H tahun ini, bertepatan dengan hari peringatan proklamasi kemerdekaan.

Namun Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah kali ini agaknya sepakat bahwa Idul Fitri 1433 Hijriyah, jatuh pada 19 Agustus 2012, meski pada penentuan awal Ramadhan lalu, ada sebagian umat yang melaksanakan ibadah puasa mulai 20 Juli.

Dengan sepakatnya dua ormas Islam terbesar di Indonesia tentang penetapan hari raya Idul Fitri itu, maka kemungkinan umat Islam di seluruh Indonesia bisa merayakan Lebaran tahun 2012 ini berbarengan, kecuali sekelompok kecil orang di Sumatera Barat yang berlebaran pada 17 Agustus.

Muhammadiyah memprediksikan bahwa saat matahari terbenam pada 29 Ramadhan 1433 H atau Jumat, 17 Agustus, hilal belum wujud. Artinya, puasa dibulatkan menjadi 30 hari hingga Sabtu, 18 Agustus. Dengan demikian, 1 Syawal 1433 akan jatuh pada Minggu, 19 Agustus 2012.

Dalam keterangan tertulisnya, PP Muhammadiyah menetapkan maklumat ini berdasarkan ijtimak jelang Syawal 1433 H terjadi pada Jumat (17/8) pukul 22.55 WIB. Mereka juga mengacu pada tinggi bulan pada saat itu.

Salah satu pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH Marifat Iman membenarkan, "Idul Fitri sama, yaitu pada 19 Agustus 2012, karena pada 17 Agustus posisi hilal masih di bawah ufuk. Maka bulan baru 1 Syawal 1433 H jatuh pada Ahad yaitu 19 Agustus." Dengan posisi hilal seperti itu, kata kyiai yang juga anggota Komisi Fatwa MUI Pusat ini, semua umat Islam akan sepakat menetapkan awal bulan Syawal pada Ahad (19/8).

Dengan kepastian tersebut, PP Muhammadiyah menginstruksikan kepada seluruh warganya untuk melaksanakan shalat Idul Fitri pada 19 Agustus 2012 dan kepada para khatib untuk mensyiarkan poin-poin tertentu di antaranya umat Islam diminta memperkokoh silaturahim dan ukhuwah.

Sementara itu , Rois Syuriah Pengurus Besar NU, Kiai Masdar F. Masudi juga menyebutkan bahwa dalam kalender NU, 1 Syawal 1433 jatuh pada 19 Agustus 2012. Namun demikian, NU masih akan membuktikan secara langsung lewat mekanisme rukyatul hilal.

Ada kemungkinan hasil pengamatan visibilitas bulan yang dilakukan PB NU nantinya juga akan sama dengan penetapan Muhammadiyah, yaitu jatuh pada 19 Agustus 2012.

Sementara itu, menurut Wakil Sekjen PB NU Abdul Mun'im DZ, penetapan Lebaran didasarkan pada perkiraan hisab yang telah dilakukan.

"Dari perkiraan hisab memang diperkirakan sudah bisa dirukyat, bulan sudah pada posisi cukup tinggi pada derajat tertentu."

Tetapi, katanya, hasil akhir ketetapan waktu Idul Fitri tetap akan bertumpu pada pembuktian lewat rukyat, yang akan dilakukan pada 18 Agustus 2012.

"Seperti yang sudah-sudah, kita tunggu hasil rukyat dulu. Tapi, kalau ditanya perkiraan, lebaran kemungkinan jatuh pada 19 Agustus."

Demikian pula dengan MUI yang memprediksi 1 Syawal jatuh pada 19 Agustus. Dalam hitungan tanggal, memang mereka yang berpuasa sejak Sabtu, 21 Juli 2012 hanya genap 29 hari berpuasa, namun, satu bulan dalam tahun Qomariyah memang terdiri dari 29 atau 30 hari.

Sekretaris MUI Kabupaten Cianjur Ahmad Yani menyebutkan, penentuan 1 Syawal dilakukan dengan melihat hilal di salah satu tempat di Pantai Palabuhan Ratu, Sukabumi. Hilal berdasarkan metoda imkan al rukyat, yakni tinggi hilal di atas ufuk minimal dua derajat.

"Untuk menentukan 1 Syawal, MUI Kabupaten Cianjur melihat langsung hilal di tempat yang sudah ditentukan, hari Rabu (15/8) di Pelabuhan Ratu," ujarnya.

Meski demikian, Yani memprediksi 1 Syawal 1433 Hijriyah jatuh hari Minggu (19/8), sehingga pelaksanaan shalat Idul Fitri bagi seluruh umat muslim dapat secara serentak dilakukan tanpa adanya perbedaan.

"Walaupun dalam hitungan berdasarkan kesepakatan para ulama pelaksanaan Ramadhan hanya 29 hari, namun tetap masuk hitungan 1 bulan penuh menjalankan puasa," katanya.

Tunggu hasil sidang isbath Meskipun dalam lampiran SKB tiga menteri tentang cuti bersama tahun 2012 disebutkan bahwa Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 19-20 Agustus, tetapi ini baru perkiraan berdasarkan penanggalan saja.

Sebelumnya muncul kabar jika Kementerian Agama tidak lagi menggelar sidang isbath secara terbuka, karena pada isbath penetapan 1 Ramadhan 1433 H lalu masyarakat disuguhi banyak perdebatan. Begitu lamanya isbatjh, penetapan awal puasa muncul lebih dari satu jam setelah azan Isya.

Proses sidang isbath yang diwarnai banyak perdebatan ini disebut tidak baik jika menjadi tontonan masyarakat. Sebab bisa menimbulkan kesan jika umat Islam di Indonesia tidak kompak. Hanya untuk urusan penetapan 1 Ramadan saja debatnya cukup panjang.

Keputusan Kemenag tetap menjalankan sidang isbath secara terbuka dikuatkan dengan pernyataan Menteri Agama Suryadharma Ali bahwa jika sidang digelar tertutup, pemerintah khawatir disebut merekayasa hasil isbath.

Meskipun belum ada ketetapan resmi, kemungkinan besar tidak ada perbedaan penetapan 1 Syawal diantara ormas-ormas besar dengan pemerintah. 1 Syawal 1433 H diprediksi bakal jatuh pada 19 Agustus 2012.

Kementerian Agama sendiri akan melangsungkan sidang isbath penentuan 1 Syawal 1433 Hijriyah hari Sabtu (18/8). Besar kemungkinan tidak ada perbedaan dalam penetapan 1 Syawal 1433 Hijriyah, sehingga umat Islam di Indonesia dapat merayakan Lebaran berama-sama.

Menteri Agama, Suryadharma Ali mengatakan, pemerintah akan menentukan Lebaran 2012 atau Idul Fitri 1433 Hijriyah, di akhir pelaksanaan ibadah puasa yakni sehari sebelum Lebaran versi Muhammadiyah yang sudah menentukan Idul Fitri 1433 Hijriyah jatuh pada 19 Agustus 2012.

"Tanggal 18 Agustus kami baru sidang isbath, setelah itu baru bisa kami bisa umumkan kapan Lebaran," ujar menteri.

Oleh karena itu, pemerintah mengimbau agar masyarakat menunggu ketetapan pemerintah dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah. Imbauan ini disampaikan Kepala Sub-Direktorat Penyuluhan Agama Islam Kementerian Agama, Djawahir Tanthowi.

"Perbedaan Lebaran, menurut dia, seharusnya dapat dihindari. Sebab, lebih dari 33 ormas Islam ikut hadir dalam sidang penentuan Idul Fitri itu. Isbath dihadiri oleh semua tokoh Islam, termasuk Muhammadiyah dan NU. Mereka ikut menandatangani awal Syawal jatuh pada tanggal berapa.

"Nah, kita harus patuhi itu," ujar Djawahir.

Kementerian Agama memiliki orang-orang yang ahli dalam hisab (perhitungan) dan ruhyatul hilal (melihat bulan baru). Ahli Hisab dan Rukyatul Hilal bersidang, kemudian disumpah sebelum menetapkan awal Syawal.

"Jadi sudah kuat," katanya.

Perbedaan 1 Syawal di beberapa komunitas Muslim di Indonesia, menurutnya, baru terjadi setelah era reformasi, dengan dalil untuk menghormati perbedaan umat. Ini merupakan tantangan bagi para penyuluh di Kementerian Agama untuk meyakinkan komunitas tertentu itu.

Apa yang disampaikan Djawahir bahwa ada komunitas yang liberal, ada yang ekstrim dan moderat adalah fakta. Selama tidak menyangkut masalah akidah, masih bisa ditolerir. Ada benarnya bahwa umat Islam di Indonesia perlu meningkatkan perbaikan muamallah yaitu toleransi kepada setiap umat manusia. (Heri.F/Ant)

(Editor : Heri Firmansyah)


Sumber : http://rri.co.id/index.php/detailberita/detail/27780#.UC8cFqnN-B0

Read Post | komentar

Blognya Masrahmat

Jumat, 17 Agustus 2012

Blognya Masrahmat


Inilah Sejarah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Posted: 16 Aug 2012 07:48 PM PDT

Hari ini adalah Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 67. Saya mengucapkan Dirgahayu HUT RI ke 67...MERDEKA..!!!. Sehubungan dengan HUT Kemerdekaan RI maka kali ini saya akan posting artikel tentang Sejarah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Mungkin sebagian dari Anda sudah mengetahuinya terutama yang masih duduk di bangku sekolah, namun mungkin juga ada sebagian rakyat indonesia yang tidak mengetahui karena kurangnya rasa nasionalisme, atau warga negara lain yang baru menjadi warga negara indonesia. Tapi saya yakin sekali bagi warga negara indonesia pastilah sudah tau sejarah kemerdekaan tanah air kita yaitu Indonesia.

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

sejarah kemerdekaan indonesia


Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.


Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.


Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.


Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.


Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.


Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi


Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia..
Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.


hari kemerdekaan indonesia


Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.[5]


Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.


Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.


Isi Teks Proklamasi

teks proklamasi
teks proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-05

Wakil-wakil bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta

Itulah artikel tentang sejarah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang saya rangkum dari berbagai sumber di Google, semoga bisa membangkitkan rasa nasionalisme  Anda.

Hari ini HUT RI ke 67: Google Doodle Menampilkan Gambar Lomba HUT RI

Posted: 16 Aug 2012 07:38 PM PDT

Hari ini tanggal 17 Agustus 2012 adalah HUT RI yang ke 67. Sebagai warga negara Indonesia marilah kita tumbuhkan kembali semangat 45, kita tingkatkan kualitas kita agar bisa benar-benar merasakan nikmatnya kemerdekaan yang sudah di raih oleh para pahlawan kita dulu.

Mesin pencari Google yang beralamat di www.google.co.id juga ternyata ikut memperingati HUT RI yang ke 67 ini dengan cara menampilkan gambar Google Doodle berupa gambar anak-anak yang sedang lomba makan krupuk dan balap karung. Hal itu seperti dinyatakan di situs Google Doodle berikut ini:

This is the 67th anniversary of the Republic of Indonesia's independence in 1945. An archipelago that consists of over 17,000 islands, 33 provinces, hundreds of ethnic groups, dozens of dialects and a diverse culture that influences day-to-day life from dance to cuisine, the world's fourth most populous country is a growing global economic power.

Independence day celebrations call for a community gathering in village squares or city neighborhoods to partake in various games where children (and adults) compete in sack races, eating krupuk (an Indonesian cracker) or fruit hanging on a string and climbing a pinang tree to reach for a prize, to name a few. Today's Doodle showcases the traditions of this happy occasion.


Logo gambar Google Indonesia hari ini adalah bertema kemerdekan RI / Indonesia Independence Day 2012, lalu apa logo kemerdekaan HUT RI ke 67 tahun 2012 sendiri?. Dalam rangka menyambut hari Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2012, Sekretariat Negara Republik Indonesia melalui website nya www.setneg.go.id telah resmi mengeluarkan Logo Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-67 Tahun 2012 dan tema kemerdekaan Indonesia tahun ini adalah:

Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945,
Kita Bekerja Keras untuk Kemajuan Bersama,
Kita Tingkatkan Pemerataan Hasil-hasil
Pembangunan untuk Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia

 
Read Post | komentar

Blognya Masrahmat

Kamis, 16 Agustus 2012

Blognya Masrahmat


Iniah Foto dan Isi Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 1945

Posted: 15 Aug 2012 09:18 PM PDT

Naskah teks proklamasi kemerdekaan RI 1945 merupakan bukti otentik terjadinya kemerdekaan RI pada tahun 1945 yang lalu. Bagi Anda yang mengenyam bangku sekolah pasti tahu isi naskah teks proklamasi kemerdekaan RI. Kali ini saya akan mencoba mengulas kembali tentang isi naskah teks proklamasi kemerdekaan RI 1945 beserta fotonya.

Berikut ini foto naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945 :


diatas ini versi ketik

sementara yang ini versi tulis tangan

agar anda bisa membacanya dengan jelas silahkan lihat teks dibawah ini :

Proklamasi


Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 - 8 - '45
Wakil2 bangsa Indonesia.

Itulah foto dan isi naskah teks proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945, semoga bisa menambah wawasan Anda.

Inilah Naskah Dialog Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI 1945

Posted: 15 Aug 2012 09:11 PM PDT

Besok tanggal 17 Agustus 2012 bangsa kita akan merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke 67. Sehubungan dengan hal itu maka kali ini saya akan posting tentang artikel proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Mungkin sebagian dari Anda belum tahu sebenarnya bagaimana awal-awal terjadinya detik-detik proklamasi kemerdekaan RI pada tahun 1945 yang lalu.

Nah kali ini saya akan menyajikan beberapa dialog terjadinya detik-detik proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945 yang saya rangkum dari blognya diegostuti:

SCENE I        : Berita Kekalahan Jepang

Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito memerintahkan penghentian permusuhan terhadap sekutu, setelah sebelumnya yaitu pada tanggal 14 Agustus 1945 sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Berita tentang genjatan senjata yang dilakukan oleh Jepang ini disiarkan di radio jepang dari Tokyo. Ternyata siaran tersebut tertangkap di Indonesia dan Sutan Syahrir mendengarnya.

Sutan Syahrir              : Apakah kalian sudah mendengar berita kekalahan Jepang ?

Sukarni                        : Belum, Bung . Benarkah itu ? Apa yang terjadi dengan Jepang ?

Sutan Syahrir              : Dari yang kudengar, Sekutu telah menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Oleh sebab itulah, Jepang melakukan genjatan senjata.

Chairul Shaleh             : Kalau begitu, berarti kita harus segera memproklamirkan kemerdekaan.

Sukarni                        : Benar itu, Jepang sudah tak ada wewenang lagi di negeri kita. Kita harus memanfaatkan momen ini !

SCENE II      : Peristiwa Rengasdengklok

Babak 1          : Perdebatan golongan tuan dengan golongan muda

Setelah mendengar berita kekalahan Jepang, Chairul Shaleh segera merencanakan pertemuan dengan anggota golongan muda lainnya untuk membicarakan masalah proklamasi kemerdekaan. Pertemuan ini dilangsungkan di Jalan Pegangsaan Tinur No. 17 Jakarta pukul 20.00 WIB.

Chairul Shaleh             : Teman-teman sekalian, sudahkah kalian mendengar berita tentang kekalahan Jepang ?

Wikana                        : Belum, kawan . Darimana engkau tahu tentang itu ?

Chairul Shaleh             : Barusan saya dan Sukarni berkumpul dengan Syahrir, ia mendengar siaran radio Jepang yang mengumumkan berita tentang genjatan senjata itu.

Darwis                         : Berarti negeri kita sekarang dalam kondisi vacuum of power ?

Chairul Shaleh             : Benar. Demikian, saya mengumpulkan kalian semua disini untuk membicarakan masalah itu. Kita harus memanfaatkan situasi ini untuk memproklamirkan kemerdekaan.

Sukarni                        : Tepat sekali . Kalau begitu, kita harus membagi tugas. Wikana dan Chairul , kalian harus pergi ke kediaman Soekarno untuk menyampaikan kabar ini.
Saya dan Bung Darwis akan memerintahkan anggota pemuda lainnya untuk merebut kekuasaan dari Jepang.

Kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta pukul 22.00 WIB. Terjadi Perdebatan serius antara golongan pemuda dengan Soekarno

Wikana                        : Kita harus memproklamirkan kemerdekaan sekarang , Bung !

Soekarno                     : Ini batang leherku, seretlah aku ke pojok itu sekarang dan potong leherku malam ini juga ! Kamu tidak perlu menunggu hingga esok hari !

Chairul            Shaleh                        : Tapi ini saat yang tepat, Bung. Jepang sudah kalah oleh Sekutu dan tak ada kuasa lagi di negeri ini. Mengapa harus menunggu ? Rakyat sudah banyak menderita akibat penjajahan ini..

Moh. Hatta                  : Jepang adalah masa yang silam. Belum lagi kita harus menghadapi Belanda yang hendak kembali berkuasa di negeri ini. Jika Saudara tidak setuju dengan apa yang saya katakan, dan mengira diri Saudara telah sanggup menopang kekuatan sendiri, Mengapa datang pada Soekarno dan memintanya untuk memproklamirkan kemerdekaan?

Chairul Shaleh             : Apakah kita harus menunggu janji Jepang untuk memerdekakan bangsa ini ? Kita bisa, Bung . Kita harus bangkit dan memproklamirkan kemerdekaan sendiri . Mengapa harus menunggu janji manis itu ? Jepang sendiri bahkan telah kalah dalam "Perang Suci" nya !

Soekarno                     : Kekuatan segelintir ini takkan mampu mengalahkan armada perang milik Jepang ! Coba kau perlihatkan padaku, mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakanmu untuk menyelamatkan wanita dan anak-anak jika ternyata terjadi pertumpahan darah ? Bagaimana cara kita nanti untuk mempertahankan kemerdekaan ? Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri.

Wikana                        : Tapi semakin cepat kita memproklamasikan kemerdekaan akan semakin cepat pula kita mengakhiri penderitaan rakyat yang sudah ditanggung selama ini.. Inilah yang sudah ditunggu-tunggu bangsa kita, Bung.

Moh. Hatta                  : Baiklah. Tapi berikan kami waktu untuk berunding sebentar.


Kemudian para anggota golongan tua yang berada di kediaman Soekarno langsung membicarakan permasalahan tersebut.

Moh. Hatta                  : Bagaimana ini ? Para pemuda menuntut untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.

Soekarno                     : Tapi kita tidak boleh gegabah, Bung. Kita butuh waktu untuk mempersiapkan semuanya dengan matang agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Mr. Soebardjo             : Saya setuju. Menurut saya, yang terpenting sekarang adalah menghadapi Sekutu yang hendak berniat kembali berkuasa di negeri ini. Selain itu, masalah kemerdekaan sebaiknya dibicarakan lagi dalam sidang PPKI 18 Agustus mendatang.

Iwa Kusumasumantri  : Lalu bagaimana dengan pendapat golongan muda ? Apa kita abaikan saja ?

Djojo Pranoto              : Ya, lagipula mereka masih muda, pemikiran mereka terlalu pendek. Kita harus melihat ke depan, mempersiapkannya dengan matang. Kalau tidak bagaimana nanti jika semuanya berantakan?

Iwa Kusumasumantri  : Baiklah , Bung. Berarti kita semua sudah sepakat.

Setelah selesai berunding, para golongan tua segera menemui para anggota golongan muda yang menunggu di luar ruangan.

Moh. Hatta                  : Setelah kami berunding tadi, kami memutuskan untuk tidak tergesa-gesa mengenai hal proklamasi kemerdekaan. Hal ini masih akan dibicarakan lagi dalam sidang PPKI.

BABAK 2       : Penculikkan Soekarno dan Moh. Hatta oleh para pemuda.

              Dengan berat hati mendengar keputusan tersebut, para pemuda pun meninggalkan kediaman Soekarno. Tetapi mereka tidak putus asa. Mereka pun menyusun strategi bagaimana membujuk Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan sesegera mungkin. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengasingkan kedua tokoh itu ke Rengasdengklok agar terhindar dari desakan pemuda dan pengaruh Jepang di Jakarta.

Tanggal 16 Agustus 1945 Pukul 04.00 WIB, kediaman Soekarno

Chairul Shaleh             : Assalamualaikum ..

Moh. Hatta                  : Waalaikumsalam. Ada apa Saudara datang sepagi ini ?

Darwis                         : Kami bermaksud membawa Anda dan Soekarno untuk ikut kami menuju tempat pengasingan.

Soekarno                     : Tempat pengasingan ? Apa yang Saudara maksudkan ?

Chairul Shaleh             : Ya, kami akan membawa kalian untuk diasingkan agar terhindar dari ancaman bentrok antara rakyat dan Jepang.

Moh. Hatta                  : Baiklah, kami akan ikut.

Darwis                         : Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung. Untuk menjamin keselamatan mereka.

Soekarno                     : Baiklah, saya akan mengajak mereka.

Hilangnya Soekarno dan Moh. Hatta secara misterius pagi itu,menimbulkan kepanikan di kalangan para pemimpin di Jakarta. Peristiwa ini baru diketahui oleh Mr. Ahmad Soebardjo pukul 08.00 pagi.

Mr. Soebardjo             : Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno dan Bung Hatta ?

Wikana                        : Maaf, saya tidak tahu, Bung.

Mr. Soebardjo             : Katakanlah kepadaku dimana mereka sekarang, dan aku akan menjamin keselamatan mereka ketika kembali ke Jakarta, dan aku akan menjamin kemerdekaan untuk kalian esok harinya.

Sudiro                         : Akankah Anda bersumpah untuk itu ?

Mr. Soebardjo             : Kau bisa percaya padaku, Nak

Wikana                        : Baiklah, kami akan menunjukkan tempatnya, di Rengasdengklok.

Mr. Soebardjo             : (memanggil salah seorang pemuda) Hei, Nak ! Tolong antarkan kami ke Rengasdengklok.

Yusuf Kunto               : Maaf, saya, Pak ? Baik, kalau begitu naiklah (Mr. Soebardjo naik ke mobil beserta Wikana dan Sudiro kemudian berangkat menuju Rengasdengklok)
BABAK 3       : Perundingan dengan Soekarno di Rengasdengklok

Soekarno                     : Nah , jelaskan sekarang mengapa Saudara sekalian membawa kami kesini.

Chairul Shaleh             : Maafkan kelancangan kami, Bung . Ini demi keselamatan Anda.

Darwis                         : Kami ingin membicarakan masalah proklamasi kembali.

Moh. Hatta                  : Bukankah tempo hari sudah kami katakan kepada kalian, masalah kemerdekaan masih akan dibicarakan dalam sidang PPKI ?

Chairul Shaleh             : Memang benar adanya. Tetapi kami semua berpendapat, Mengapa menunggu untuk di merdekakan oleh Jepang ? Mengapa menunggu hasil sidang PPKI, kalau kita bisa bergerak dengan kekuatan sendiri ? PPKI itu bentukan Jepang, Bung. Kami ingin memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan dari Jepang.

Soekarno                     : Pendapat itu benar. Namun, kita masih terlalu dini untuk memproklamasikan kemerdekaan. Selain itu kita belum siap dan masih membutuhkan bantuan dari Jepang untuk merdeka.

Darwis                         : Bagaimana bila perkataan Jepang tentang kemerdekaan bangsa kita hanya janji manis belaka ? Apa yang akan Anda lakukan ?

Sukarni                        : Apakah akan selamanya menunggu janji itu, Bung ? Kita harus memproklamasikan kemerdekaan sekarang juga, demi rakyat yang sudah bertahun-tahun terbelenggu oleh penjajahan di Tanah Air mereka sendiri ! Mereka berhak bebas, dan sekaranglah saatnya !

Syodanco Singgih       : Tenang Saudara sekalian. Mari bicarakan semuanya dengan kepala dingin, tidak perlu ada ketegangan , ok ?

(Syodanco Singgih membawa Soekarno dan Moh. Hatta menjauh dari perdebatan itu, kemudian mereka berunding)

Syodanco Singgih       : Saya mengerti perhitungan Anda berdua mengenai masalah proklamasi ini, kita memang belum mempertimbangkan semuanya dengan matang. Tapi saya percaya kita dapat bangkit dan memanfaatkan situasi ini. Kesempatan tidak akan datang dua kali, Bung . Apa yang mereka katakan benar adanya dan saya mendukung mereka.

Moh. Hatta                  : Tetapi, apakah kita bisa?Akankah ini semua mungkin dilakukan ?

Syodanco Singgih       : Tentu mungkin, Bung . Asal kita berusaha tentu akan kita temukan jalan keluarnya. Lagipula, para pemuda di Jakarta sedang menyusun strategi pertahanan untuk mencegah serangan dari Jepang ataupun sekutu yang tidak menerima proklamasi bangsa kita.

Soekarno                     : Baiklah, saya setuju. Kita akan memproklamasikan kemerdekaan tanpa ada campur tangan Jepang.

Pada pukul 17.30 WIB , rombongan dari Jakarta tiba di Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Moh. Hatta.

Mr. Soebardjo             : Syukurlah kalian semua baik-baik saja. Jadi bagaimana keputusannya ?

Moh. Hatta                  : Kami setuju kemerdekaan akan dilaksanakan tanpa campur tangan Jepang.

Mr. Soebardjo             : Lalu, Kapan kita akan melaksanakannya? Menurut saya, bagaimana jika besok ? Pasukan pemuda di Jakarta sudah bersiap.

Soekarno                     : Jika mungkin, ya kita akan melaksanakannya esok pagi.

Selesailah perundingan di Rengasdengklok. Semua anggota golongan tua maupun muda kembali ke Jakarta untuk membahas lanjut rencana proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

SCENE III    : Rumah Laksamana Maeda (Perumusan Teks Proklamasi)

Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Jakarta.

Mr. Soebardjo             : Bagaimana kita membicarakan naskah proklamasi untuk mendeklarasikan kemerdekaan kita ?

Chairul Shaleh             : Kita butuh tempat untuk membahasnya, Bung. Tapi hari sudah malam dan pihak Jepang tak mungkin mengizinkan kita melakukan kegiatan sekarang, apalagi jika mereka tahu bahwa kita hendak membicarakan rencana proklamasi.

Mr. Soebardjo             : Saya punya ide. Kita akan meminjam rumah perwira Jepang, Laksamana Maeda.

(Rombongan kemudian berangkat ke rumah Laksamana Maeda di Jl. Imam Bonjol No.1)



Mr. Soebardjo             : (mengetuk pintu)

Laksamana Maeda      : Selamat malam, Ada apa, Bung ?

Mr. Soebardjo             : Maaf kami mengganggu Anda malam-malam begini. Kami perlu tempat untuk membicarakan rencana kemerdekaan yang akan dilangsungkan esok hari.

Laksamana Maeda      : Benarkah itu ? Kalau begitu,masuklah. Saya turut gembira mendengar kabar ini . Silakan gunakan ruangan yang kalian butuhkan. Saya akan pergi istirahat dulu.

Chairul Shaleh             : Terimakasih, Pak Perwira.

               Perumusan Teks Proklamasi dilakukan di rumah makan Maeda. Tiga eksponen pemuda yaitu Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah menyaksikan Soekarno, Moh Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi.

         Acara Perumusan naskah proklamasi berjalan lancar.Tidak ditemukan kesulitan untuk menemukan rumusan yang tepat. Sebagai hasil pembicaraan mereka bertiga, di perolehlah rumusan yang di tulis tangan oleh Soekarno.

         Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB, dibacakanlah rumusan naskah proklamasi untuk yang pertama kalinya di depan para hadirin yang berada di rumah Maeda yang langsung disetujui. Namun kemudian timbullah persoalan tentang siapa saja yang akan menandatangani naskah proklamasi.

Chairul Shaleh             : Menurut saya, sebaiknya naskah ini jangan ditandatangani oleh anggota PPKI.

B.M Diah                    : Memang kenapa ? Lantas siapa yang akan menandatanganinya?

Chairul Shaleh             : PPKI kan lembaga bentukkan Jepang . Kita sudah sepakat tadi untuk melaksanakan proklamasi tanpa campur tangan Jepang.

Mr. Soebardjo             : Kau benar, Nak. Bagaimana ini , Bung ?

Soekarno                     : Adakah dari kalian yang punya pendapat untuk menyelesaikan masalah ini?

Sukarni                        : Bagaimana jika naskah ini ditandatangani oleh hadirin yang datang saat ini? Seperti Amerika ketika menandatangani teks deklarasinya.

Moh.Hatta                   : Jangan, kita tidak boleh meniru. Kita harus berbeda dari bangsa lain.

Wikana                        : Lalu bagaimana, Bung Karno ?

Soekarno                     : Karena ini semua berkat jasa-jasa Indonesia berarti "Atas nama bangsa Indonesia"

Sukarni                        : Saya setuju, dan saya punya usul. Yang menandatangani teks cukup dua orang saja yaitu Anda dan Bung Hatta sebagai wakil dari bangsa Indonesia. Bagaimana ?

Soekarno                     : Usul yang bagus . Bagaimana hadirin ?

Hadirin (semua)          : Kami setuju !!!

Setelah  semuanya setuju, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik teks proklamasi

Soekarno                     : Tolong kau ketik teks proklamasi ini. Jagalah teks ini baik-baik.

Sayuti Melik                : Baik, Bung . (dengan segera mengetik teks tersebut)

Sayuti Melik pun mengetik teks tersebut. Semua persiapan proklamasi rampung pada pukul 04.30 WIB. Lalu, semua hadirin pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan gembira. Kemudian para pemuda mengirimkan kurir-kurir untuk menyampaikan bahwa saat proklamasi telah tiba. Mereka juga mengatur pelaksanaan penyiaran berita proklamasi kemerdekaan. Menyebarkan beberapa pamfleet ke penjuru Jakarta dan sekitarnya. Pengeras suara diusahakan adanya. Semua dilakukan agar rakyat dapat turut menyaksikan momen paling berharga untuk bangsa Indonesia

Pada saat yang sama, Soekarno dan Ibu Fatmawati sampai di kediaman mereka dan berbincang sejenak.


Soekarno                     : Alhamdulillah akhirnya semua berjalan dengan lancar. Terimakasih ibu telah menemani saya di saat-saat yang cukup menguras pikiran ini.

Ibu Fatmawati             : Iya, terimakasih Gusti Allah yang telah memberikan jalan pada bangsa kita untuk memproklamasikan kemerdekaan. Oh iya pak, apakah kalian sudah merencanakan bagaimana proklamasi besok akan berlangsung ?

Soekarno                     : Sudah, kita akan melaksanakan upacara bendera, yang nanti akan di iringi lagu Indonesia Raya karya Bung Supratman.

Ibu Fatmawati             : Bukankah kita belum punya bendera ? lantas bagaimana ?

Soekarno                     : Ya ampun , Bapak sampai lupa, Bu. Kalau begitu bagaimana jika Ibu saja yang menjahitkan bendera ?

Ibu Fatmawati             : Tapi Ibu tidak punya kain, Pak. Kain yang ada hanya kain merah dan putih. Apa tidak apa-apa?

Soekarno                     : Tentu saja. Buatlah bendera yang sederhana. Yang penting kita sudah berusaha untuk menyediakannya.

Ibu Fatmawati             : Baiklah, Pak. Dan, Ibu punya ide. Kita namakan saja bendera nya "Sang Saka Merah Putih". Bagaimana ?


Soekarno                     : Ide yang bagus. Ya, bendera pusaka "Sang Saka" dan warna nya merah putih , menjadi "Sang Saka Merah Putih" , Brilian !

Ibu Fatmawati : Ya sudah, sebaiknya Bapak bersiap sana. Menyusun pidato yang nanti akan bapak bacakan.


SCENE IV     : Proklamasi Kemerdekaan

Hari Jum'at pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jl. Pegangsaan Timur No.56 , dilangsungkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sesaat sebelum upacara dimulai…

Soekarno                     : Trimurti, tolong Anda kibarkan bendera Merah Putih ini sebagai tanda awal kejayaan bangsa ini. (sambil menyerahkan bendera)

Trimurti                       : Siap, Bung. Saya akan menyuruh anak didik saya untuk mengibarkannya. (memanggil Suhud dan Latief) Hei, kalian ! Jaga baik-baik bendera ini. Kalian mendapat kehormatan untuk mengibarkan bendera ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia.

Latief dan Suhud        : Siap, Komandan ! Kami tak akan mengecewakan Anda.




Tiba saatnya Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia…

Tokoh-tokoh pejuang Indonesia telah hadir di lokasi. Di antaranya yaitu Mr. AA. Maramis, HOS Cokroaminoto, Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantara, M. Tabrani dll.

Suasana menjadi sangat hening. Soekarno dan Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempatnya semula. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang lantang dan mantap, Soekarno pun membacakan pidato pendahuluan sebelum beliau membacakan teks proklamasi.

Pidato Soekarno :

               Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta Saudara hadir disini, untuk menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang umtuk merdeka. Bahkan telah beratus-ratus tahun lamanya, gelombang aksi kita tidak putus dalam berjuang untuk memerdekakan negeri ini. Kita jatuh bangun menyusun kekuatan untuk menggapai cita-cita Indonesia bebas dari penjajahan bangsa lain. Semalam, kami para pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari berbagai penjuru bergabung untuk memusyawarahkan dan permusyawaratan itu seiya-sekata berkata : inilah saatnya bagi kita untuk mengobarkan api revolusi kemerdekaan Indonesia. Saudara sekalian ! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami :

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya

Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 45
"Atas nama bangsa Indonesia"

Soekarno-Hatta



Kemudian di kibarkanlah bendera Sang Saka Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Hadirin turut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.

Peristiwa Proklamasi ini memang hanya berlangsung sebentar. Namun. Peristiwa itu telah megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan telah menjadi momentum puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan tersebut, bukan malah menodainya. Kita harus bisa membalas budi para pejuang Tanah Air jaman dahulu dengan cara mempertahankan kemerdekaan ini !
Itulah dialog terjadinya detik-detik proklamasi kemerdekaan RI pada tahun 1945. Sebagai warga negara Indonesia yang baik sudah seharusnya kita tumbuhkan rasa nasionalisnme pada diri kita, caranya dengan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, saling menghargai, menjaga kerukunan antar sesama dan saling membantu antar sesama WNI.



Download Gratis Komik Naruto 597 Bahasa Indonesia

Posted: 15 Aug 2012 08:53 PM PDT

Komik anime Naruto memang cukup banyak penggemarnya. Nah bagi Anda yang ingin tahu lnjutan kisah Naruto, kali ini saya akan iformasikan pada Anda link Naruto 597 versi Bahasa Indonesia.

Anda bisa membaca komik Naruto chapter 597 di blog Mangacan yang cukup terkenal memberikan info-info komik Naruto. Anda juga bisa download gratis Naruto 597 di blog tersebut. Caranya tinggal save aja gambar komiknya.

Klik disini untuk membaca dan download gratis Naruto 597 Bahasa Indonesia
Read Post | komentar
 
© Copyright omongan.com 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all